Skip to main content

Penghargaan untuk Diri Sendiri



Hari ini saya memutuskan untuk nggak ngantor. Saya pakai cuti haid saya untuk kabur dari kantor. Lagi super jenuh, entah sama kerjaannya, rutinitasnya, suasana kerja, entahlah. Meskipun nggak ngantor, saya tetap mengerjakan pekerjaan kantor, cuma dengan lebih santai aja bisa pakai pakaian preman dan melepas pakaian dinas setiap hari 👀.

Mungkin teman-teman di Start Up Company sudah sering mendengar istilah working from home, kalau di pemerintahan atau institusi yang terkait erat dengan pemerintahan, kayaknya belum mengenal istilah tersebut. Padahal harusnya, setiap orang punya waktu liburnya atau waktu mengejakan pekerjaan dari rumah minimal sehari dalam sebulan supaya nggak stress banget di kantor karena jenuh dengan suasana yang gitu-gitu saja.

Atau jangan-jangan cuma saya aja yang butuh sistem break seperti ini?

Comments

Popular posts from this blog

Persiapan Pernikahan dan Hiruk-Pikuk Mendapat Restu KUA saat Pandemi

Saat memutuskan untuk menikah, ada banyak pertimbangan dari sisi persiapan diri, maupun persiapan surat-menyurat untuk mendapatkan legalitas di mata agama dan negara (azeeek). Lho, kok tau-tau kepingin nikah, Gab? Nanti aja ya jawabnya, di post selanjutnya, Insya Allah. Sekarang lagi niat buat ngurusin surat di KUA hahahaa. Berikut sedikit cerita tentang persiapan pernikahan ku yang urus semua persuratan sendiri. Alhamdulillah, ada waktu luang juga dari kantor untuk izin setengah hari supaya bisa fokus urus syarat-syarat nikahnya ini. Kalo enggak, ga kebayang sih harus cari calo atau minta tolong keluarga urusin, yang pastinya bakal repot juga :( Kalau ditanya proses sih, agak panjang ya birokrasinya, cuma nggak terlalu ribet kalo kita memang sudah menyiapkan segala kondisinya dari awal. Sebenarnya, syarat umum pernikahan setiap daerah di Indonesia sama aja kok, karena semuanya masih di bawah naungan pemerintah dan Kementerian Agama Republik Indonesia. Hanya saja, setiap da...

Tentang Internet dan Hotel di Penang

Langkah pertama yang saya dan Mama lakukan selepas imigrasi dan ambil bagasi ialah:  BELI KUOTA :))))  Di Penang ini nggak kayak di Singapura yang memang sudah banyak tempat terkoneksi internet, di Bandara Penang saja koneksi internetnya semblep. Di Penang sendiri juga sudah mulai minim public space yang difasilitasi wifi gratis, sebab sinyalnya jelek dan sepertinya maintenancenya kurang bagus. Ada beritanya di sini .  Karena kami mau ke hotel naik Grab, jadi harus hidupkan internet dulu.  Pas lagi rempong-rempongnya imigrasi, eh dapet telfon dari Jakarta. Si Loli, anakku yang paling usil dan nakal katanya seharian diem aja di bawah kolong kompor rumah nenek. Ternyata.... badannya ketempelan lem tikus :((((((( Untung ga ada tikusnya. Di lap dan dikasi minyak pun ndak hilang-hilang lem nya sama keluarga di Jakarta. Nyari salon pas weekend pada penuh semua :( Untungnya nemu satu salon yang overprice karena harus ekstra mandiinnya dan beberapa bag...

Pusing-Pusing Keliling Tempat Wisata di Penang

Berbekal Google Maps di genggaman tangan, saya memulai perjalanan dengan Mamake menyusuri wisata di Penang yang bisa ditempuh dengan jalan kaki. Untuk mencapai tempat wisata di Penang ini  ada tiga alternatif,  kamu bisa sewa sepeda, naik transportasi umum atau kamu jalan kaki, aku rekomendasiin untuk jalan kaki aja karena kotanya benar-benar enak untuk jalan kaki! Kecuali kalau jaraknya agak jauh, kamu bisa hop on bus juga di bus stop terdekat. Penang itu terkenal dengan  surganya pejalan kaki , karena kemanapun di kota ini sangat mudah dan nyaman ditempuh dengan jalan kaki. Akses untuk pejalan kaki di kota ini sudah cukup manusiawi dengan jalanan yang lebar dan terang. Penang juga terkenal dengan surganya mural. Beberapa jalan di kota Penang dihiasi dengan mural dari pelukis ternama asal Lithuania, Ernest Zacharevic. Tembok tua yang terkesan kumuh atau bangunan dengan cat berwarna polos disulap menjadi tempat yang sangat artsy oleh dirinya. Lukisan mural yang cool...